490 Mahasiswa Stikes Muhammadiyah Gombong KKN di 11 Desa

Senin, 03-12-2012
Dibaca: 3221

KEBUMEN - Sebanyak 490 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah Gombong, Kebumen, melaksanakan praktik pengabdian masyarakat atau Kuliah Kerja Nyata (KKN). Mereka terbagi menjadi lima kelompok dan akan melaksanakan KKN di 11 desa yang tersebar di Kecamatan Puring dan Sruweng di Kebumen. Para mahasiswa KKN tersebut secara resmi diterima secara langsung oleh Bupati Kebumen, H. Buyar Winarso, SE, di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Senin (26/11).
Ketua Stikes Muhammadiyah Gombong, H. Giyatmo, S.Kep, Ns, mengatakan kelompok I terdiri atas 64 mahasiswa profesi ners akan melaksanakan KKN di Desa Kedaleman Kulon, Kecamatan Puring. Mereka terbagi dalam empat gelombang yang akan melaksanakan KKN mulai 26 November-6 Juli 2013. Kemudian kelompok II terdiri atas 87 mahasiswa S1 Keperawatan. Mereka akan melaksanakan KKN di Desa Tambakmulyo dan Desa Surorejan, Puring. Peserta terbagi menjadi dua gelombang dengan waktu mulai 26 Nopember-19 Januari 2013.
Kelompok III terdiri atas 159 mahasiswa DIII Kebidanan yang akan ditempatkan di Desa Sidodadi, Sidobuner, Madurejo, dan Bumirejo, Kecamatan Puring. Mereka akan melaksanakan KKN mulai 21 Januari-9 Februari 2013. Adapun kelompok IV sebanyak 60 mahasiswa DIII Kebidanan reguler B akan mengikuti KKN pada 18 Maret-6 April 2013 di Desa Klepusanggar, Kecamatan Sruweng. Kelompok V terdiri atas 120 mahasiswa DIII Keperawatan yang akan melaksanakan pengabdian masyarakat di Desa Banjarejo dan Waluyorejo, Puring, pada 17-13 Juli 2013.
"Kegiatan pengabdian masyarakat ini akan dilakukan melalui pengkajian data, musyarawah warga dan pengelolaan keluarga binaan. Sehingga dapat membentuk desa binaan yang mandiri terutama di bidang kesehatan," ujar Giyatmo dalam sambutannya. Dia berharap melalui kegiatan itu Stikes Gombong dapat berperan aktif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di Kebumen. Kepada para mahasiswa diminta memanfaatkan kegiatan itu untuk menerapkan dan mengembangkan keilmuan yang diperoleh dan menggali ilmu yang mungkin belum diperoleh di bangku kuliah. (Fakhrudin/suaramerdeka.com)