PWM Jawa Tengah - Persyarikatan Muhammadiyah

 PWM Jawa Tengah
.: Home > Berita > Muhammadiyah Gelar Sidang Tanwir di Bandung, Jawa Tengah Penuhi Kuota Peserta

Homepage

Muhammadiyah Gelar Sidang Tanwir di Bandung, Jawa Tengah Penuhi Kuota Peserta

Jum'at, 06-07-2012
Dibaca: 2149

SEMARANG - Salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah, mengelar Sidang Tanwir di Bandung, 21-24 Juni 2012. Beberapa agenda telah dibahas termasuk kriteria kepemimpinan nasional, kendati tidak secara khusus. Muhammadiyah fokus untuk lebih meningkatkan kinerja organisasi.
Selain itu, tanwir juga akan mengagendakan pembahasan atas peran Muhammadiyah sebagai organisasi sosial keagamaan. Demikian pula dengan permasalahan pendidikan.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, H. Malik Fajar, pemilihan Bandung sebagai tempat penyelenggaraan tanwir di antaranya karena aspirasi daerah.



Persoalan Kepemimpinan Nasional
Muhammadiyah menilai setumpuk permasalahan bangsa saat ini lebih dikarenakan faktor kepemimpinan. Sebagai solusinya, pemimpin dengan visioner kuat sangat dibutuhkan.
Sidang Tanwir Muhammadiyah Tahun 2012 dibuka oleh Wakil Presiden Boediono di Gedung Merdeka Bandung, Kamis (21/6).
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. H. M. Din Syamsuddin, MA, usai acara pembukaan menuturkan bahwa Muhammadiyah sepakat permasalahan yang ada banyak berhubungan dengan manajemen dan kepemimpinan. Ormas keagamaan terbesar itu menyakini problem bangsa bukan disebabkan persoalan konsep tapi lebih kepada pengelolaan manajemen terhadap nilai dan etos sumber daya alam dan manusianya.
"Kehadiran pemimpin yang visioner akan menyelesaikan masalah, mampu menggerakan masyarakat, dan menjadi pencipta solidaritas dan mengayomi. Bukan menjadi pemimpin bagi dirinya, parpol atau golongannya sendiri," jelas Din Syamsuddin.
Meski demikian, Din menegaskan Muhammadiyah tidak sedang memainkan politik praktis. Muhammadiyah, tegasnya, tidak dalam posisi mencalonkan dan memberikan dukungan tertentu terhadap kandidat tertentu.
Dia pun menolak disangkutpautkan dengan bursa Capres pada hajatan Pemilu 2014. "Saya sudah jadi Presiden Muhammadiyah. Kami juga tidak bicara politik praktis tapi politik nilai, betapa pentingnya kehadiran pemimpin berkriteria," jelasnya.
Tanwir yang merupakan permusyawaratan tertinggi setelah muktamar diikuti 310 peserta dengan mengusung tema "Gerakan Pencerahan Solusi Untuk Bersama". Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah sendiri memenuhi kuota peserta dengan mengirimkan lima orang peserta, antara lain Ketua PWM Jawa Tengah, Drs. H. Musman Thalib, M. Ag, Wakil Ketua Drs. H. Rosihan, SH, M. Ag, Wakil Ketua Dr. Yusuf Suyono, Wakil Ketua Prof. Daelamy, Wakil Ketua Ari Anshori, M. Si, dan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kendal, H. Muslim, sebagai perwakilan daerah.



Wapres Sosoti Kiprah Muhammadiyah
Ketika membuka, Wapres Boediono menyoroti kiprah Muhammadiyah dalam perjalanan bangsa terutama dalam sisi pendidikan.
"Adalah suatu kenyataan tak terbantahkan bahwa Muhammadiyah, sejak berdirinya 100 tahun yang lalu, telah banyak memberikan kontribusinya kepada bangsa ini. Kita boleh bersyukur memiliki Muhammadiyah," katanya. (Fakhrudin/suara merdeka)


Tags: Muhammadiyah Jawa Tengah, Tanwir Muhammadiyah, Boediono
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Berita Tanwir



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website