PWM Jawa Tengah - Persyarikatan Muhammadiyah

 PWM Jawa Tengah
.: Home > Berita > Musman Thalib: "Persyarikatan Maju Bersama Amal Usaha"

Homepage

Musman Thalib: "Persyarikatan Maju Bersama Amal Usaha"

Jum'at, 06-07-2012
Dibaca: 2026

SEMARANG - Perkembangan Muhammadiyah sejak awal pendiriannya di tahun 1912 hingga hari ini, secara empirik menunjukkan bahwa Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar yang memfokuskan kegiatannya di bidang dakwah, tarbiyah dan kesejahteraan sosial, selalu bersentuhan dan terkait dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara secara luas.
Oleh karena itu, Muhammadiyah banyak dikagumi dengan berbagai gerakan amal usaha di bidang pendidikan, kesehatan dan sosial keagamaan, karena memang Muhammadiyah adalah suatu gerakan pembaharuan (tajdid) pemikiran Islam, dan hal tersebut diwujudkan langsung dalam berbagai gerakan amal usaha kemasyarakatan yang nyata.
Muhammadiyah boleh berbangga akan percepatan pertumbuhan gerakan amal usaha Muhammadiyah, sehingga seorang James L. Peacock menyebut Muhammadiyah sebagai gerakan kemanusiaan terbesar didunia diluar gerakan kemanusiaan yang dilaksanakan oleh Gereja. Tapi kepesatan perkembangan dan besarnya kuantitas lembaga amal usaha Muhammadiyah diikuti oleh dua kelemahan melekat, antara lain kelemahan manajerial seperti kurang profesional karena umumnya berkembang secara “natural” dari naluri beramal, penerapan manajemen mutu masih rendah, kelemahan sinergi antara pemilik, manajemen dan profesional lemah, serta kelemahan networking antara sesama amal usaha.
Selain itu, Muhammadiyah dapat terjebak dalam kemapanan lembaga amal usaha, namun mengalami disorientasi sebagai gerakan pembaharuan dan gerakan masyarakat warga atau civil society, yang justru meletakkan komunitas basis sebagai basis kegiatan dan kekuatannya.
Yang diperlukan Muhammadiyah sekarang adalah kembali berorientasi kepada gerakan masyarakat basis yang bertumpu di ranting dan jama’ah-jama’ah, dengan motor program qoryah thoyyibah, gerakan jama'ah dan da’wah jama’ah (GJDJ). Selain itu, Muhammadiyah perlu mengadakan transformasi dan konsolidasikan seluruh amal usaha sektoralnya untuk mendukung visi abadi, masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, atau pewujudan civil Islami sesuai visi Muhammadiyah 2025.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Drs. H. Musman Thalib, M. Ag, menyatakan bahwa persyarikatan Muhammadiyah harus maju bersama amal usaha Muhammadiyah. Amal usaha Muhammadiyah harus dikelola dengan baik dan disiplin, tertib administrasi, perbaikan sarana dan prasarana, sehingga akan menunjang kinerja dan perkembangan aktifitas persyarikatan Muhammadiyah menjadi semakin baik pula.
Musman juga menyebutkan bahwa di Muhammadiyah Jawa Tengah, sinergisitas antar amal usaha Muhammadiyah juga sudah mulai berjalan dengan baik, seperti RS PKU Muhammadiyah Karanganyar yang membantu pembangunan gedung Muhammadiyah Karanganyar, Universitas Muhammadiyah Surakarta yang membina perkembangan sekolah-sekolah Muhammadiyah di Surakarta, serta MoU antara Universitas-universitas Muhammadiyah di Jawa Tengah dengan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PW Muhammadiyah Jawa Tengah dalam upaya peningkatan kualitas sekolah-sekolah Muhammadiyah, serta kualitas para pendidik di sekolah Muhammadiyah.
Musman juga menegaskan bahwa menjadi pimpinan persyarikatan Muhammadiyah tidak memerlukan imbalan, tetapi untuk tenaga-tenaga professional di amal usaha Muhammadiyah tetap mendapatkan imbalan yang memadai sebagai pengelola amal usaha Muhammadiyah, tenaga edukatif, teknisi, profesi, tenaga perkantoran dan sebagainya tetap mendapatkan imbalan secara professional. (Fakhrudin)


Tags: Muhammadiyah Jawa Tengah
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori: Berita



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website