Din Syamsuddin: "Ujian Agama Tak Bisa Disamakan"
Dibaca: 1834
Surakarta - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Din Syamsuddin, MA, mengatakan ujian mata pelajaran Agama Islam tidak bisa disamakan di semua sekolah di Indonesia. Disebabkan, adanya khilafiah yang terjadi di tubuh umat Islam.
Padahal mulai tahun ini, Kementerian Agama telah memberlakukan Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN-PAI) bagi siswa. Naskah soal ujian di semua wilayah Indonesia sama, dengan tujuan menyamakan kualitas materi ujian.
Din menegaskan, penyamaan soal-soal ujian itu tidak bisa dipaksakan. "Jika dipaksakan, maka Kemenag tidak faham apa esensi dari agama. Ada khilafiah. Lalu bagaimana misalnya jika ada soal jumlah rakaat shalat tarawih?" kata Din saat ditemui seusai hadir dalam acara pemberian gelar Honoris Causa di Auditorium M Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jumat (11/5).
Lebih jauh ia menjelaskan, agama merupakan sebuah pendidikan dan bukan pelajaran. Penilaian dilakukan dalam bentuk komulatif dan bukan dalam wujud kognitif. Sehingga ia menilai, adanya beberapa sekolah dibawah Muhammadiyah yang tidak menggunakan soal USBN-PAI merupakan hanl yang wajar.
"Saya tidak tahu apakah ada edaran atau tidak (tidak menggunaan USBN PAI). Yang jelas, agama bukan dinilai dari kognitif tapi komulatif," katanya. (Fakhrudin/suaramerdeka.com)
Tags: Din Syamsuddin, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Arsip Berita